makanan yang dapat merusak gigi anak-anak

anak-anak pada umumnya menyukai dan mencari permen coklat.Kendati orangtua sudah menyembunyikan, namun mereka akan terus ‘berjuang’ untuk memperolehnya, terutama ketika merayakan pesta istimewa, misalnya ulang tahun, Paska, Natal dan Idul Fitri.
Sepekan sebelum hari-hari besar keagamaan, banyak toko dan pasar swalayan menjual aneka permen coklat. Di Eropa dan Amerika kalau orang tua mengajukan pertanyaan seputar makna perayaan Paska dan Natal, anak-anak akan menjawab permen coklat.
Banyak orangtua menyadari bahwa permen coklat berdampak buruk bagi kesehatan gigi, dan berupaya keras untuk membatasi konsumsi coklat pada anak-anak. Bagaimana cara membujuk anak untuk bersedia mengkonsumsi makanan yang sehat?
Risiko terbesar yang perlu mendapat perhatian orang tua, yakni kerusakan gigi pada anak. Untuk itu, berapa banyak dan berapa kali dalam sehari anak makan permen harus diperhatikan. Orangtua perlu menjelaskan kepada anak manfaat menjaga kesehatan gigi.
Orangtua juga dapat membatasi anak agar tidak terlalu banyak makan coklat, kalau perlu beri batasan waktunya, misalnya satu kali dalam satu pekan, atau setiap perayaan pada hari-hari istimewa.
Biasakan anak menggosok gigi sebelum tidur malam, terlebih setelah mereka makan permen atau coklat, untuk menghilangkan kadar gula yang melekat pada gigi.
Jika anak-anak merasa lapar, maka mereka cenderung akan melahap permen. Untuk menghindari hal itu, anak perlu menyantap sarapan pagi yang bergizi setiap harinya, misalnya semangkuk sereal yang kaya dengan karbohidrat.
Minuman berbusa
BERBAGAI jenis minuman berbusa (bubble) menyebabkan kerusakan gigi pada anak dan kalangan remaja, demikian hasil sebuah studi.
Mengonsumsi minuman yang mengandung karbonat meningkatkan kerusakan gigi sampai 59 persen pada anak berusia 12 tahun dan menyebabkan pengikisan sampai 220 persen pada anak usia 14 tahun, demikian hasil sebuah riset yang dimuat dalam Jurnal Kesehatan Gigi di Inggris.
Bagi mereka yang minum empat sampai lima gelas setiap harinya, maka resikonya akan meningkat sampai 252 persen bagi mereka yang berusia 12 tahun dan 513 persen bagi mereka yang berusia 14 tahun.
Para peneliti menyatakan laporan riset ini akan bermakna bagi anak-anak dan remaja di Inggris.
Pengikisan pada gigi disebabkan oleh kimia asam yang terkandung dalam minuman berbusa. Bahan kimia itu akan mengikis dan membuat tanggal enamel yang melindungi gigi. Sementara gigi keropos disebabkan oleh gula yang bereaksi dengan gula yang menimbulkan karang gigi.
Survei itu dilakukan pada lebih dari 1.000 anak-anak dan remaja. Sebanyak 76 persen dari mereka berusia 12 tahun mengatakan mereka suka minum minuman berbusa, sementara mereka yang berusia 14 tahun mencapai 92 persen.
Bagi seluruh kelompok umur, lebih dari 40 persen mengatakan mereka minum minuman berbusa empat gelas lebih setiap harinya.
Dr Peter Rock daru Universitas Birmingham mengatakan, “Riset ini mengidentifikasikan bahwa minuman berbusa menjadi faktor penyebab utama pengikisan dan kerusakan gigi pada anak-anak dan remaja.”
Katanya juga, “Minum minuman berbusa satu kali sehari juga dapat membuka peluang kerusakan gigi pada anak-anak.”
Profesor Liz Kay, ahli bidang kesehatan gigi pada Asosiasi Dokter Gigi Inggris mengatakan pengikisan pada gigi menjadi masalah yang terus membayangi kesehatan gigi pada anak-anak di Inggris. Namun belum semua orangtua memahami perbedaan pengeroposan dan pengikisan gigi.
“Riset ini menggarisbahwahi adanya masalah seputar pengikisan pada gigi dan mengidentifikasikan peningkatan resiko pada anak-anak yang minum minuman berbusa,” katanya.
Ia mengatakan juga, “Para orangtua hendaknya memahami jumlah kandungan gula yang dapat menyebabkan keroposnya gigi. Keasaman yang disebabkan oleh mengkonsumsi gula dapat menyebabkan pengikisan pada gigi.”
“Sedangkan minum minuman berbusa dengan kandungan rendah gula juga masih dapat menyebabkan pengikisan pada gigi karena sifat asam pada gula,” kata Profesor Kay.
Jenis minuman berbusa juga perlu mendapat perhatian orangtua. Minuman berbusa yang mengandung gula dianjurkan agar dijauhi, karena kombinasi keduanya akan menyebabkan kerusakan gigi.
Beri anak-anak aktivitas yang bermanfaat bagi kesehatan, misalnya berenang, basket atau bermain sepak bola. Hindari anak-anak untuk berlama menonton televisi.
Jika anak mengalami kelebihan berat badan, maka orangtua dapat memilih jenis makanan dan minuman yang relatif pas, utamanya saat merayakan hari istimewa yang menyajikan permen coklat. (Anspek/O-1)

sumber:ilmukedokterangigi.com

0 komentar: